-->

4 Hadits Wacana Kejujuran Dan Kebohongan dan Penjelasannya

Hadits perihal kejujuran dan kebohongan beserta penjelasannyaJujur merupakan salah satu sifat penting yang harus diamalkan oleh setiap orang. Tentang pengertian sifat jujur, jujur ialah salah satu sifat yang disamakan dengan kebenaran dan keadilan. Orang yang jujur ialah orang yang melaksanakan atau menyampaikan yang sebenarnya.

Sifat jujur mempunyai lawan atau bertolak belakang dengan sifat bohong. Sifat bohong ialah sifat orang yang tidak melaksanakan atau menyampaikan yang sebenarnya. Kedua sifat ini (kejujuran dan kebohongan) akan kita kaji dengan cara mempelajari hadits perihal kejujuran dan kebohongan.

Baca juga : 6 Hadits Perihal Menuntut Ilmu Lengkap dengan Artinya dan Penjelasannya

Sifat jujur memang salah satu sifat yang sulit kita lakukan, namun sebagai seorang muslim kita harus berusaha untuk mengamalkan sifat jujur ini. Kesulitan dari pengamalan sifat jujur ini sanggup kita lihat perihal bagaimana Allah Swt menyebutkan perihal sifat wajib nabi dan rasul, salah satunya yaitu jujur/ benar (siddiq). Seorang insan tidak mungkin menjadi nabi dan rasul jikalau tidak mempunyai sifat jujur. Jadi, dari sekian banyak sifat yang ada di dunia ini, jujur merupakan sifat utama dari seorang nabi dan rasul. Tanpa sifat jujur, tidak mungkin seorang insan diangkat menjadi nabi dan rasul.

Hadits Tentang Kejujuran dan Kebohongan

Rasulullah Saw mengajarkan banyak hal perihal kejujuran. Bahkan, sebelum ia diangkat menjadi nabi dan rasul, ia sudah mempunyai sifat jujur (dalam berdagang). Atas dasar itu, tentu saja ada banyak sekali amalan-amalan ia (hadits) perihal kejujuran.

Ayat Al Alquran tetang Kejujuran

Sebelum kita mempelajari hadits perihal kejujuran, alangkah baiknya kita mencari tahu perihal bagaimana perintah Allah perihal kejujuran dalam Al Quran. Nah, salah satu ayat al Alquran perihal kejujuran terdapat dalam QS At Taubah Ayat 119.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kau bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).

Hadits tetang Kejujuran dan Kebohongan

Kejujuran atau kebohongan merupakan sifat yang ada di sekitar kita. Berikut ini beberapa hadits yang menjelaskan perihal kejujuran dan kebohongan yang sanggup kita jadikan dasar dalam menjalankan aneka macam bidang aktivitas

1. Hadits perihal perintah jujur dan larangan berbohong
Hadits kejujuran yang pertama yaitu hadits yang membahas perihal perintah untuk jujur dan larangan berbohong. Dalam hadits ini, kejujuran merupakan suatu kebaikan yang sanggup mengantarkan ke surga, sedangkan kebohongan membawa ke neraka.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Artinya: Dari Abdullah bin Masud ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, sebab kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap menentukan jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, sebab dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jikalau seseorang senantiasa berdusta dan menentukan kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong).

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ (رواه البخارى ومسلم

Artinya : “Hendaknya kau selalu jujur sebab kejujuran itu akan membaca kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits perihal kejujuran dan kebohongan beserta penjelasannya 5 Hadits Tentang Kejujuran dan Kebohongan + Penjelasannya

2. Hadits kejujuran dalam berdagang
Ketika seseorang berbisnis atau berdagang, kejujuran ialah salah satu modal yang utama. Rasulullah mengajarkan pentingnya kejujuran dalam berdagang melalui hadits kejujuran dalam berbisnis. Berikut ini hadits perihal berdagang berdasarkan Rasulullah Saw.

إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ

Artinya : Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari final zaman nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا - أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا - فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

Artinya : “Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing mempunyai hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, pasti akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu

 ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ : الْمَنَّانُ, الْمُسْبِلُ إِزَارَهُ وَالْمُنْفِقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلَفِ الْكَاذِبِ 

Artnya: “Tiga (golongan) yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari Kiamat, tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan mereka akan mendapat siksaan yang pedih, yaitu: orang yang sering mengungkit pemberiannya kepada orang, orang yang menurunkan celananya melebihi mata kaki  dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah dusta

3. Hadits perihal Kebohongan (Dusta)
Secara terbuka, Rasulullah Saw melarang umatnya untuk berbohong. Mengapa? Berbohong ialah salah satu ciri sifat orang munafik. Selain itu, Rasulullah tidak menganggap orang yang suka berbohong menjadi golongannya.

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

Artinya: “Tanda orang munafik itu ada tiga, dusta dalam perkataan, menyelisihi kesepakatan jikalau menciptakan kesepakatan dan khinat terhadap amanah.”

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ « مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ ». قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « أَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى »

Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, kemudian ia memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan ia menyentuh sesuatu yang basah, maka pun ia bertanya, "Apa ini wahai pemilik makanan?" Sang pemiliknya menjawab, "Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Mengapa kau tidak meletakkannya di penggalan masakan biar insan sanggup melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami."[8] Jika dikatakan bukan termasuk golongan kami, berarti dosa menipu bukanlah dosa yang biasa-biasa saja.

Baca juga : 4 Hadits Wacana Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan

Hikmah berprilaku jujur.
Ketika kita mengamalkan sifat jujur, ada beberapa pesan yang tersirat yang sanggup kita dapatkan, antara lain :
1. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
2. Jujur akan menciptakan kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya sebab memang tidak berbohong.
3. Selamat dari azab neraka
4. Mendapatkan akomodasi dalam hidupnya.
5. Dijamin masuk surga.
6. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

Demikian artikel yang membahas perihal hadits kejujuran dan kebohongan. Semoga hadits tersebut bermanfaat untuk para pembaca. Jika tidak puas, silahkan buka hadits perihal kejujujuran.

0 Response to "4 Hadits Wacana Kejujuran Dan Kebohongan dan Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel