-->

4 Hadits Wacana Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan

Hadits wacana prasangka baik (husnudzan) beserta latinnya (terjemahan). Setelah sebelumnya kami membahas wacana prasangka baik (husnudzan) melalui ayat alquran, maka pada kesempatan kali ini kami akan melanjutkan pembahasan wacana prasangka baik (husnudzan) melalui hadist husnudzan (prasangka baik).

Secara garis besar prasangka baik (husnudzan) terbagi menjadi 3 macam yaitu: pertama, prasangka baik (husnudzan) kepada Allah swt. Ditunjukkan dengan sifat tawakkal, sabar, dan nrimo dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kedua, prasangka baik (husnudzan) kepada diri sendiri. Ditunjukkan dengan mempunyai perilaku yang percaya diri, optimis serta inisiatif. Ketiga, prasangka baik (husnudzan) kepada sesama manusia. Ditunjukkan dengan perilaku selalu beripikir nyata dan hormat serta menjauhkan diri dari rasa curiga.

Baca juga : Ayat Alquran Ihwal Husnudzon (Prasangka Baik), Al Hujurat : 12

Jika anda sudah membaca Surat Al Hujurat ayat 12 wacana prasangka baik, anda akan tahu, bahwa prasangka baik ialah satu sifat terpuji yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Prasangka baik atau husnudzan ialah menilai seseorang dengan nyata thinking, artinya kita tidak eksklusif menilai buruk terhadap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Kadangkala kita salah menilai seseorang alasannya kita tidak mempunyai prasangka baik (husnudzan). Lawan kata dari husnudzan yaitu suudzan. Selanjutnya yang akan kita bahas yaitu hadits wacana husnudzan.

Hadits Tentang Prasangka Baik (Husnudzan)

Secara tersurat, dalil wacana prasangka baik dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan alquran dan hadits. Untuk dalil alquran wacana prasangka baik, sudah kita bahas yaitu QS Al Hujurat Ayat 12. Nah, untuk hadits wacana prasangka baik (husnudzan) ada beberapa. Berikut ini akan kita sampaikan beberapa hadits wacana prasangka baik.

Hadits 1 : Prasangka Baik (Husnudzan)


َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ اَلظَّنَّ أَكْذَبُ اَلْحَدِيثِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ 

Terjemahan hadits : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk alasannya bergotong-royong prasangka itu ialah perkataan yang paling bohong." HR Muttafaq Alaihi.

Hadits 2 : Prasangka Baik (Husnudzan)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, alasannya prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Hadits Shahih Al-Bukhari No. 5606)

Hadits 3 : Prasangka Baik (Husnudzan)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَنَافَسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian prasangka buruk, alasannya prasangka buruk ialah sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kalian saling memata-matai, saling mencari malu orang lain, saling berlomba-lomba mencari kemewahan dunia, saling dengki, saling memusuhi, dan saling memutuskan. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Hadits Malik Nomor 1412)

Hadits 4 : Prasangka Baik (Husnudzan)

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Terjemahan hadits : Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Hafs] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] saya mendengar [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya kalau ia mengingat-Ku, kalau ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan kalau ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka, kalau ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan kalau ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, kalau ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan berlari."

 Setelah sebelumnya kami membahas wacana prasangka baik  5 Hadits Tentang Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan

Kesimpulan Hadits Tentang Prasangka Baik (Husnudzan)

Berdasarkan kelima hadis wacana husnudzan di atas, minimal ada dua hal yang sanggup kita ambil, berkaitan dengan berprasangka baik (husnudzan) terhadap orang lain, dan berprasangka baik (husnudzan) terhadap Allah Swt. Yang pertama, bahwa berprasangka buruk merupakan perkataan yang paling bohong (dusta), artinya jangan pernah mempercayai hasil dari prasangka buruk.

Yang kedua, Allah Swt sesuai dengan prasangka kita. Kadangkala kita merasa tidak adil atas perlakuan Allah Swt kepada kita, namun percayalah Allah Swt memperlihatkan yang terbaik kepada kita. Jangan sekalipun kita berprasangka buruk kepada Allah Swt, kalau kita melaksanakan itu, maka Allah akan menuruti prasangka buruk tersebut.

Manfaat dan Hikmah Prasangka Baik (Husnudzan)

Berbaik sangka kepada siapapun atau dalam hal apapun, khususnya ialah berbaik sangka kepada Allah swt. merupakan sebuah kenikmatan yang tak terhingga. Dalam sebuah artikel di harian Repubika edisi 03 Februari 2015, diceritakan bahwa Ahmad bin Abbas An-Numri berkata, "Sesungguhnya saya berharap kepada Allah hingga seakan-akan saya melihat betapa indahnya akibat Allah atas kebaikan prasangkaku". Hadis ini menggambarkan kepada kita semua bahwa kebersihan hati seseorang merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Syeikh Al-Misri "Hati yang higienis akan memudahkan umat untuk menjalin ukhuwah islamiyyah". Beberapa manfaat dan nasihat prasangka baik (husnudzan) di antaranya sebagai berikut.
1.Terciptanya keharmonisan baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan masyarakat.
2. Terhindar dari segala bentuk persengketaan khususnya dalam kehidupan bermasyarakat
3. Hidup tenteram tanpa rasa curiga, dendam dan dengki
4. Semakin kokohnya ikatan kekeluargaan alasannya tumbuh rasa saling percaya
5. Prasangka baik menghilangkan kecurigaan yang biasa timbul pada diri orang-orang yang hatinnya berpenyakit

Baca juga : 3 Hadits Ihwal Kontrol Diri (Mujahadah An-Nafs), Arti, Penjelasan

Demikian artikel tentang hadits wacana prasangka baik (husnudzan) beserta terjemahan. Semoga artikel wacana prasangka baik tersebut bermanfaat untuk kita semua.

0 Response to "4 Hadits Wacana Prasangka Baik (Husnudzan) Beserta Terjemahan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel