-->

Rangkuman Sejarah Munculnya Ilmu Kalam & 4 Alirannya

Rangkuman sejarah munculnya ilmu kalam dan firqoh (aliran) ilmu kalam. Melanjutkan artikel kami yang membahas ilmu kalam, yaitu pengertian ilmu kalam secara etimologi dan terminologi, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan sejarah munculnya ilmu kalam. Akan tetapi, selain sejarah ilmu kalam kami juga akan membagikan bahan wacana 4 pedoman (firqah) ilmu kalam.

1. Sejarah Munculnya Ilmu Kalam

Yang pertama akan kita bahas yaitu sejarah ilmu kalam. Sejarah ilmu kalam kalau dijabarkan akan menjadi sejarah yang cukup panjang, mengingat sejarah ilmu kalam akan dimulai semenjak zaman khulafaur rasyidin, zaman bani umayyah, dan zaman bani abbasiyah. Karena sejaraah ilmu kalam cukup panjang, oleh alasannya yaitu itu, berikut ini akan kami sampaikan rangkuman sejarah munculnya ilmu kalam.

Rasulullah Saw, selama di Mekah memiliki fungsi sebagai kepala agama. Setelah hijrah ke Madinah fungsinya bertambah juga menjadi kepala pemerintah. Beliaulah yang mendirikan politik yang dipatuhi oleh kota ini, sebelum itu di Madinah tidak ada kekuasaan politik. Setelah wafat, Rasulullah digantikan dengan Abu Bakar, kemudian Umar bin Khattab selanjutnya digantikan Utsman bin Affan ra kemudian Ali bin Abi Thalib ra.

Utsman bin Affan ra merupakan khalifah berlatar belakang pedagang kaya. Tetapi, mahir sejarah menyampaikan bahwa Utsman termasuk khalifah yang lemah, alasannya yaitu tidak sanggup menentang keluarganya yang besar lengan berkuasa berkuasa di pemerintahan. Sehingga mereka menjadi gubernur-gubernur di tempat kekuasaan Islam dengan mengganti gubernur-gubernur yang dulu diangkat oleh Umar bin Khattab ra, yang dilkenal kuat dan tak memikirkan keluarga.

Tindakan politik Utsman bin Affan ra, memecat gubernur-gubernur angkatan Umar bin Khattab ra, memancing reaksi yang tidak menguntungkan baginya. 500 orang memberontak di Mesir sebagai reaksi atas diberhentikannya gubernur Umar bin 'Ash yang diangkat Umar dan digantikan Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sar dari keluarga Utsman bin Affan ra yang berujung terbunuhnya Utsman bin Affan ra

Setelah Utsman bin Affan ra wafat, kekhalifahan diganti Ali bin Abi Thalib ra. Tetapi segera ia mendapat tantangan dari Thalhah dan Zubair dari Mekah yang mendapat pertolongan dari Aisyah ra. Gerakan ini sanggup dipatahkan oleh Ali dalam pertempuran di Irak tahun 656 M. Thalhah dan Zubair mati terbunuh dan Aisyah ra masih hidup kemudian dikirim kembali ke Mekah. Tak cuma di sini, tantangan berikutnyà muncul dari Mu'awiyah, gubernur Damaskus dan keluarga bersahabat Utsman bin Affan ra. Sebagaimana Thalhah Zubair, ia tidak mengakui Ali bin Abi Thalib ra sebagai khalifah. la menuntut kepada Ali bin Abi Thalib ra semoga menghukum para pembunuh Utsman bin Affan ra, bahkan ia menuduh Ali turut campur dalam soal pembunuhan Ustman.

Salah seorang pemberontak Mesir yang tiba ke Madinah dan kemudian membunuh Utsman bin Affan ra yaitu Muhammad Ibnu Abi Bakar yang tidak lain yaitu anak angkat dari Ali bin Abi Thalib ra. Ali bin Abi Thalib ra dalam kenyataannya tidak mengambil tindakan keras terhadap pemberontak-pemberontak itu, bahkan Ali bin Abi Thalib ra mengangkat Mu-
hammad Ibnu Abi Bakar menjadi gubernur Mesir.

Terjadi pertempuran antara pasukan Ali bin Abi Thalib ra dan Mu'awiyah bin Abu Sofyan di Shiffin, Mu'awiyah terdesak, Amr bin 'Ash asisten Mu'awiyah mengangkat Al-Qur'an ke atas sebagai tanda undangan damai. Para Qurro dari kalangan Ali bin Abi Thalib ra menganjurkan untuk menerima, sebagian pasukan Ali bin Abi Thalib ra menganjurkan menolaknya. Tetapi Ali bin Abi Thalib ra menentukan menerima.

Dengan demikan, dicarilah perdamaian dengan mengadakan arbitrase. Sebagai perantara diangkat dua Amr bin 'Ash dari Mu'awiyah dan Abu Musa Al-Asy'ari dari pihak Ali bin Abi Thalib ra. Sebagai yang lebih renta Abu Musa maju terlebih dahulu dan mengumumkan kepada orang ramai, putusan menjatuhkan kedua pemuka tersebut. Berlainan dengan Amr bin Ash mengumumkan hanya menyetujui penjatuhan Ali bin Abi Thalib ra, tetapi tidak penjatuhan mu'awiyah. Bagaimanapun bencana ini merugikan Ali bin Abi Thalib ra dan menguntungkan Mu'awiyah sebagai khalifah yang ilegal.

Terhadap perilaku Ali bin Abi Thalib ra yang mau mengadakan arbitrase mengakibatkan pengikut Ali bin Abi Thalib ra terbelah menjadi dua yakni golongan yang mendapatkan abitrase dan golongan yang semenjak semula menolak arbitrase. Mereka yang menolak beropini bahwa hal itu tidak sanggup diputuskan lewat arbitrase manusia. Putusan hanya tiba dari Allah dengan kembali kepada hukum-hukum Allah dalam Al-Qur'an, la hukma illa lillah (tidak ada aturan selain aturan dari Allah) la hakama illa Allah (tidak ada perantara selain Allah). Mereka menyalahkan Ali dan karenanya keluar serta memisahkan dari barisan Ali bin Abi Thalib ra (disebut kaum Khawarij).

Kaum khawarij memandang para pihak yang mendapatkan arbitrase yaitu Ali bin Abi Thalib ra, Mu'wiyah, Amr bin 'Ash dan Abu Musa Al-Asy'ari sebagai kafir dan murtad alasannya yaitu tidak berhukum kepada aturan Allah menurut firman Allah dalam surat Al-Maidah 44, karenanya halal dibunuh. Hal ini tidak hanya memiliki implikasi politik yang tajam, tetapi juga meningkat kepada persoalan-persoalan teologi, yang melahirkan beberapa pedoman teologi (firqah)

2. Aliran IImu Kalam (Firqah/ Golongan Ilmu Kalam)

Berakhirnya zaman khulafaur rasyidin bebarengan dengan munculnya pedoman ilmu kalam. Jadi, lahirnya pedoman ilmu kalam ini merupakan bab dari sejarah lahirnya ilmu kalam. Aliran ilmu kalam dikenal juga dengan sebutan golongan ilmu kalam atau firqah ilmu kalam. Nah, apa saja pedoman ilmu kalam?
Rangkuman sejarah munculnya ilmu kalam dan firqoh  Rangkuman Sejarah Munculnya Ilmu Kalam & 4 Alirannya

Setidaknya ada 4 pedoman (firqah) ilmu kalam, antara lain pedoman khawarij, pedoman murji’ah, pedoman jabariyah, dan pedoman Qadariyah. Berikut ini klarifikasi satu persatu wacana pedoman ilmu kalam.

1. Aliran/ Firqah Khawarij
Merupakan golongan yang keluar dari golongan Ali, menentang golongan Ali dan Muawiyyah. Ajaran mereka yaitu mereka yang melaksanakan dosa baik besar maupun kecil mereka dihukumi kafir, dan yang berhak mendudukuki jabatan khalifah itu bukan hanya orang orang kafin

2. Aliran/ Firqah Murji'ah
Merupakan golongan yang timbul pada ketika terjadinya pertikaian anatara Ali, khawarij dengan golongan muawiyyah, golongan ini bersifat netral tidak memihak salah satu golongan ini. Ajaran mereka yaitu orang yang melaksanakan dosa baik besar maupun kecil tidak dihukumi kafir tidak juga mukmin melainkan dikembalikan kepada Allah SWT pada hari kiamat.

3. Aliran/ Firqah Jabariyah
Merupakan golongan yang timbul bersamaan dengan firqah Qodariyyah yaitu timbul alasannya yaitu menentang kebijakan politik bani Umayyah yang dianggap kejam. Ajaran mereka yaitu apapun yang dilakukan insan baik dan jelek yaitu terpaksa alasannya yaitu semua yang mengatur apa yang dilakukan insan hanyalah Allah SWT. Kaprikornus insan tidak tahu apa-apa.

4. Aliran/ Firqah Qadariyah
Pertumbuhan golongan ini alasannya yaitu peretentangan terhadap kebijakan bani Umayah yang sangat kejam. Ajaran mereka yaitu Allah itu adil maka Allah SWT akan menghukum orang orang yang berbuat jahat dan memberi kebaikan kepada orang-orang yang berbuat baik. Manusia itu bebas menentukan nasibnya sendiri dan menentukan perbuatan yang baik ataupun buruk. Jika Allah SWT menentukan terlebih dahulu nasib kita maka Allah itu dzalim.

Demikian bahan wacana rangkuman sejarah muncul dan lahirnya ilmu kalam, serta aliran-aliran ilmu kalam. Jika tidak puas dengan artikel wacana sejarah ilmu kalam, buka juga bahan ilmu kalam di blog ini.

0 Response to "Rangkuman Sejarah Munculnya Ilmu Kalam & 4 Alirannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel